Tuesday, October 23, 2012

Tabu... Taboo... タブー...忌諱....விலக்கம்...

Salam sejahtera wahai para pembaca sekalian.... kali ini saya akan membincangkan tentang tabu... yaaay..................................................  ( ̄へ ̄)

Sesungguhnya perkara tabu bukanlah bahan bicara yang saya gemari..... namun tugasan tetap tugasan...

Saya juga tidak suka berbicara tentang "Taboo" ini... haha . 


Saya mempunyai sedikit ide tentang tabu namun saya kurang jelas akan erti perkataan tabu. Setelah menyelidik di internet, pemahaman saya mengenai tabu menjadi semakin jelas. Definisi tabu adalah; "Sebuah kebiasaan yang melarang atau membatasi praktek tertentu atau melarang hubungan dengan orang tertentu, tempat, atau benda.". Sayangnya saya tidak tahu banyak tabu di Malaysia, hanya larangan yang diwarisi dari nenk moyang orang Melayu. Namun fokus saya tidak kepada larangan-larangan ini. Saya akan menulis tentang tabu secara umum dalam masyarakat dunia yang juga wujud dalam budaya Malaysia.

Pertama sekali isu seksual yang menjadi tabu di Malaysia, perkahwinan sama jenis dan juga perkahwinan sesama ahli keluarga nuklir. Jujurnya saya tidak begitu jelas mengapa perkara ini menjadi tabu, saya percaya terdapat 2 punca utama yang menyumbang kepada tabu ini.


  • Pertama sekali, pegangan agama. Saya percaya kebanyakkan agama yang dianut oleh rakyat melayu (khususnya Islam, agama saya) melarang perkahwinan sama jenis dan perkahwinan sesama ahli keluarga nuklir. Saya pikir hal ini tidak perlu dijelaskan secara lebih mendalam. 



  • Peneranan kedua pula dari segi genetika, bagaimana naluri kita menolak perkahwinan tabu ini. Penjelasan asalnya agak rumit, oleh itu saya cuma akan memberi versi singkat. Terdapat gen dalam genom manusia yang telah memberi arahan supaya kita menjauhi jenis-jenis seks ini supaya gen ini mampu diwarisi kepada keturunan badan yang mengandungi gen-gen ini dan menjauhi kesan buruk kawin sedarah. Arahan ini berbentuk naluri kita.



Kedua, kanibalisme. Ya, bahkan melihat kata ini membuat kalian merasa ngeri.. Pada mulanya perkara ini amat jelas merupakan amalan yang keji, tetapi hal ini karena amalan ini merupakan tabu dalam kebanyakkan masyarakat termasuk Malaysia. Namun kita harus ingat, terdapat kelompok di dunia ini yang mengamal kanibalisme tanpa merasakan perkara ini sesuatu yang dilarang. Terdapat puak di Papua Nugini yang masih mengamalkan kanibalisme. Mengapakah kanibalisme itu tabu? Terdapat banyak teori, namun saya fikir sebab utama adalah menjaga etika sebagai makhluk sosial. Kita sebagai makhluk sosial amat menghargai hubungan sesama individual dan masyarakat. Apabila seorang individu mula memakan manusia yang lain, masyarakat akan menjauhinya, risau akan keselamatan masing-masing. Maka kelamaan, amalan kanibalisme dipinggir dari masyarakat.... Namun saya masih tidak faham kenapa kanibalisme lebih kuat ditentang dibandingkan dengan pembunuhan, saya masih kurang arif dalam hal ini..

Akhir sekali, definisi tabu juga termasuk " ...... membatasi praktek tertentu atau melarang hubungan dengan orang tertentu, tempat, atau benda." Maka contoh terakhir saya mengikut konteks tabu yang ditulis dalam kalimat sebelumnya. Agama sesat merupakan amalan tabu terakhir yang ingin saya sampaikan. Saya percaya agama sesat merupakan sesuatu yang tabu, karena masyarakat Islam Melayu di Malaysia amat memandang serius berkenaan isu agama sesat. Agama sesat dalam konteks ini merupakan agama yang berupa agama Islam, tetapi mempunyai prinsip asa yang bertentangan dengan agama Islam. Pengamal agama sesat akan dianggap sinting oleh masyarakat  Islam Melayu karena mereka telah mengamalkan sesuatu yang dilarang agama Islam. Mereka juga akan dipandang sinting oleh masyarakat karena mereka tidak memahami agama asal mereka, Islam.Hal ini karena masyarakat Islam Melayu di Malaysia amat menghormati individu yang memahami agama Islam secara mendalam.

Akhir sekali, mengapa perlu tabu? Saya pikir tabu itu wujud untuk menjauhi amalan yang mungkin akan mendatangkan bahaya kepada masyarakat baik secara fisik maupun rohani. Namun, mungkin 'bahaya' yang dilihat masyarakat dahulu kini bukan lagi menggugat masyarakat jaman ini, setelah kita memperoleh ilmu baru. Maka, mungkin kita perlu memperbarui apa yang dikatakan sebagai tabu..... Namun saya pikir perkara tabu yang saya telah sebutkan merupakan amalan yang akan berkekalan menjadi tabu.

Maaflah jika artkel ini terlalu lama untuk dibaca. Terima kasih kepada yang sanggup membaca pos ini dari awal hingga akhir... Oh perkara yang dianggap tabu di Malaysia yang terakhir sebelum saya selesai menulis.... " Menulis atau bercakap tentang isu yang dianggap tabu oleh masyarakat Malaysia.."



Berikut merupakan URL bagi setiap imej yang saya paparkan pada post ini (mengikut turutan):
http://userserve-ak.last.fm/serve/_/43799761/Taboo+PNG.png
http://www.cartoonstock.com/newscartoons/cartoonists/rma/lowres/rman1195l.jpg
http://www.mememaker.net/static/images/memes/580538.jpg

Tuesday, October 16, 2012

Bahasa Gaul...

Hello. Selamat datang wahai si pembaca sekalian. Itu sudah begitu lama sejak kami bertemu ...

Kali ini, saya akan berbicara tentang bahasa gaul. Minggu lepas di kelas, kami semua telah mempelajari banyak bahasa gaul Indonesia. Bahasa-bahasa gaul ini menarik untuk belajar, dan benar-benar sulit untuk memahaminya. Banyak kata-kata bahasa gaul  sangat singkat, atau dipinjam dari bahasa Inggris. Antara contohnya:


  1. TMM = Teman Tapi Mesra
  2. Cekidot = "Check it out"
  3. GPP = Nggak apa-apa
Saya juga belajar bagaimana ahli bahasa kurang suka akan bahasa gaul ini. Bukan itu sahaja, mereka juga mengatakan bahasa gaul bisa merusak bahasa Indonesia. Mereka ingin memaksa golongan muda untuk menggunakan bahasa Indonesia baku, dalam usaha mereka untuk menanam sifat nationalisme dan menjaga 'kesucian' bahasa Indonesia. Dalam hal ini, saya kurang bersetuju dengan pendapat mereka.

Ya, penggunaan bahasa gaul menyebabkan pelajar sekolah kurang fasih menggunakan bahasa Indonesia baku, dan penggunaan bahasa gaul kurang sesuai untuk digunakan dalam acara formal. Namun, saya tidak pikir melenyapkan bahasa gaul dari muka bumi merupakan satu solusi yang kita patut ambil. Saya kurang arif dalam ilmu bahasa, tetapi saya percaya bahasa gaul ini melambangkan identiti lokal. Pola bicara mereka dibentuk oleh pendidikan dan budaya di sekitar mereka. Maka, jikalau kita memaksa mereka menggunakan bahasa baku, ini sejalan dengan mengubah sikap orang ( satu tindakan yang amat sukar... kalian tidak percaya? Tanyalah kedua orang tua masing-masing.. haha). 

Saya tidak pikir kemunculan bahasa gaul merupakan satu bentuk 'pencemaran' bahasa. Bahasa gaul, pada pendapat saya merupakan satu evolusi yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Betul, kebanyakkan bahasa gaul hanya bersifat sementara, tetapi mungkin segelintir kata-kata bahasa gaul bertahan lama, lalu kata-kata tersebut terpancang di dalam bahasa Indonesia baku. Mungkin segelintir kata-kata dalam bahasa baku berasal dari bahasa gaul dari masyarakat jaman dahulu. Saya tidak mengatakan hal ini berlaku, ini cuma perandaian sahaja, tetapi apa yang saya pasti adalah perubahan akan berlaku juga. Bahasa Indonesia akan berubah, meskipun ada upaya konservasi.

Apakah solusi yang harus dilaksanakan? Jujur saya katakan, saya tidak tahu. Mungkin bahasa gaul hanya digunakan dalam pertuturan sahaja, manakala bahasa baku digunakan dalam dokumen atau acara formal ( bukankah ini yang sedang berlaku di Indonesia...?) Patutkah bahasa gaul dilihat sebagai satu masalah? Mungkin tidak..

Oh, pos kali ini tiada gambar...penurunan bilangan pembaca dapat dikesan..! 

Wednesday, October 10, 2012

Bengkel Batik... Dan Pisang Goreng

Kita bertemu lagi, wahai pembaca sekalian. Minggu lalu saya punya bengkel batik di mana saya bisa membuat batik saya sendiri! Pada posting ini, saya akan bercerita tentang pembuatan batik saya, dan juga pengalaman saya ketika di bengkel batik. Pisang goreng.

Pada awalnya saya tidak yakin apa yang harus saya gunakan sebagai motif untuk batik saya. Membuat pola geometris yang bukan spesialisasi saya, dan saya tahu bahwa saya tidak pernah bisa melukis secara elegan untuk mereproduksi pola bunga indah yang lazim dilihat pada batik konvensional. Menggunakan pola yang sudah ada di internet pasti bukan pilihan bagi saya, saya ingin membuat batik sendiri. Jadi saya memutuskan untuk menarik makhluk mitos yang paling mengagumkan, naga. Saya memutuskan untuk menggambar naga gaya Cina sebagai satu penghormatan kepada Dragonball, haha ... Pisang goreng.


OK, mari kita melompat ke bagian mana saya, Zafir dan Syazwan tiba di Eagle Heights, tempat untuk bengkel batik kami. Saya mulai menyadari bahwa hari itu cukup dingin, jadi saya berharap kita bisa melukis batik kami di dalam rumah. Namun Mbak Dee dan Mas Billy menyambut kami, luar. Saya begitu kecewa ....saya bergurau saja. Pisang Goreng.

Melukis batik dalam cuaca dingin merupakan satu aktivitas yang sulit sekali. Lilin cepat mengeras karena cuaca dingin, ini berarti kita harus mengisi dacing kami lebih kerap supaya lilin panas membersihkan penyumbatan akibat lilin yang sudah keras. Selain itu, tidak mudah untuk menjaga tangan yang stabil. Setiap menggigil menghasilkan bintik lilin pada batik. Saya juga menyadari bahwa saya maju sangat lambat pada pekerjaan saya. Setidaknya 3 orang selesai batik mereka sebelum saya selesai saya. Saya tidak terburu-buru, karena, secara tak terduga, saya menikmati membuat batik. Saya merasa membuat batik merupakan aktivitas terapeutik, bukannya satu cobaan. Pisang Goreng.

Setelah kami selesai menggambar, mewarnai batik kami kami. Mewarnai batik dengan pilihan warna terbatas  merupakan satu cabaran, tetapi saya improvisasi dengan mencampur cat bersama-sama untuk mencapai warna yang diinginkan. Kemudian kita menjemur batik kami supaya catnya kering sebelum menyetrika kain batik tersebut, untuk menghilangkan lilin. Voilà, batik sudah tercipta. Pisang Goreng.

Sambil menunggu batik kami untuk selesai kering, kami menikmati beberapa masakan Indonesia dan teh. Kita juga mengenal dan bersosialisasi dengan wajah-wajah baru. Secara keseluruhan, itu adalah hari yang indah. Setelah Zafir menyadari bahwa bus akan tiba di sekitar 5 menit (jika kita ketinggalan bus ini, bus berikutnya akan memakan waktu sekitar satu jam untuk tiba), kami mengucapkan selamat tinggal. Selamat Tinggal!

Aku akan memberimu, yang memanggil aku, 3 permintaan...